Telusuri
kesunyian batin, merasa pahit.. seteguk harapan yang telah sirna ketika
kata itu hadir menerpa kerinduan yang telah lama ternanti...segenggam
mimpipun berlari pergi tersesat seiring tertutup kenangan yang telah
lama mengukir senyum..remang- remang aku sendiri menapaki jalan malam
merenungi setiap langkah kaki yang terhapus oleh desiran angin yang
menutupi jejak itu...nafas berhembus deras memacu detakan terdengar
gemuruh perang melawan angan dan impian...Aku terusik, lukapun membara,
perih mencekam dan terasa pedih ...Aku berlari entah kemana mengarungi
sampai dimana tak kala semua sirna itu merusak kenangan dan impian...Aku
manguk dalam sebuah gejolak dua dunia menangisi harapan dalam
kutertidur...
Begitu anggun senyuman itu dalam kenangan, tah kenapa berlalu saja dan cepat berlalu..?, adakah tersimpan harapan tuk merajuk dalam tawa ataukah berakhir dalam perih..?
Sebuah tanya terbenak mengisi semua relung, mamandang wajah berbalut seribu keraguan...
berhenti dan berhenti ketika kumulai melangkah, kata itu menghampiri memaksa lidah tuk bertanya...jemari tangan berhenti bergoyang, dunia seolah berhenti sejenak merasakan perasaan itu, perihpun datang lagi, berputar tak dapat berlari lagi....
Tak ada kata yang dapat terangkai untuk mengukir perasaan hati walaupun ingin kubernyanyi dalam malam...semuanya sirna saat pagi datang dalam sandiwara hidup.
Aku tersesat dalam perjalanan, kala saat terasa gelap selimuti terang, tak ada lagi seberkas cahaya yang kurindu dalam gengamanku...lari dan terus berlari tanpa arah dan kepastian...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar