Pages

Jumat, 18 Februari 2011

Miniatur Kapal Perunggu Jong Dobo(Maumere of Flores)

Maumere adalah Ibukota Kabupaten Sikka, terletak di Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kota Maumere berada di pesisir Pantai Utara(Pantura)Flores dengan Bandara Frans Seda serta Pelabuhan Laut L.Say sebagai pintu gerbangnya. Lewat andi-pio.blogspot.com Anda bisa menjelajahi Kabupaten kecil ini, epang gawan (terima kasih) telah berkunjung...


Sungguh Suatu Mukjizat sejarah peninggalan yang menaggalkan segumpal sisa; Jong Dobo' atau disebut juga Jong Gelang terdapat di Dusun Dobo, Desa Ian Tena, Kecamatan Kewapante. Di dusun yang sama juga terdapat megalitik Dobo yang dalam bahasa setampat disebut mahe.

Artefak Jong Dobo berukuran mini/kecil, dengan panjang 60 Cm, lebar 8 Cm, dan tinggi 12 Cm, dengan awak kapal sebanyak 22 orang. Kleteng latar melukiskannya secara khusus, para ahli juga sudah mencatatnya secara ilmiah.


Rumusan dalam Kleteng Latar

Soge Ata Numba,sage Jong Gelang reta,Jong Gelang reta, beli urang nora dada; Poto watu la Dobo, poa inga ia Dobo, Inga ia Dobo, Jong baleng dadi gelang - "Orang Ende (Soge) dari Numba, membawa dan menyembunyikan kapal perunggu itu; kapal perunggu itu, pemberi hujan dan panas matahari; Ketika mengangkat jangkar di Dobo, begitu kesiangan; Karena kesiangan kapal berubah menjadi perunggu".

Sedangkan dalam catatan para ahli menurut Kepala Kantor Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Oscar Pareira Mandalangi(saat itu)antaranya Dr. Verhoeven SVD, bahwa Jong Dobo berasal dan Kebudayaan Dongson di India Belakang atau Tiongkok Selatan (sekarang Vietnam) pada abad 8 M.

Ahli purbakala lainnya Prof. Hugh O'Neil dari Melbourne University Australia mengatakan, artefak Jong Dobo menurut struktur dan bentuknya berasal dari Kebudayaan Sumeria abad 3 SM, dibawa dari Laut Tengah ke India, Benggala dan dalam petualangan migrasi suku bangsa India ke Indonesia, tiba di Nusa Tenggara Timur,di Dobo.

Menurut P.J. Sevink SJ, Bapak Pengasal yang membawa JongDobo ialah Mo'an Lago-Dua Bella. Bahwa artefak Jong Dobo punya awak 22 on ang yang terdiri dari 1 kapten, 3 juru mudi, 8 penumpang dan 12 pendayung.

Pada tanggal 7 Januari 1988, istri Dubes Kerajaan Inggris untuk In. donesia yangjuga ahli sejarah dan peminat benda-benda purbakala, bersama suaminya datang melihat JongDobo. Dikatakannya, "JongDobo merupakan satu-satunya barang langka di Asia, selain satu lagi yang kini tersimpan di Museum Paris."

Jong Dobo disimpan dan dijaga oleh Lepo Tana Puan, ialah suku yang mengepalai suku-suku lainnya. Karenanya, artefak Jong Dobo dianggap sebagai milik umum, bersama. Sedangkan yang bertanggung jawab langsung ialah juru kunci pertama Mumeng (Si Dungu Bisu), kemudian juru kunci kedua ialah Hendrikus Domi.

Artefak unik Jong Dobo terletak di Dusun Dobo, di atas bukit setinggi sekitar 500 m di atas permukaan laut. Jong Dobo sedianya terletak di tengah hutan di pinggir kampung di atas beberapa buah batu yang disebut mahe. Kemudian karena dikuatirkan bisa dicuri orang, maka Jong Dobo kemudian dipindahkan kantor Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Sikka ke rumah Hendrikus yang diakui masyarakat sebagai "pewaris" yang harus bertanggungjawab atas benda unik tersebut. Pengamanan seperti itu juga berkaitan dengan semaraknYa para pencari-penggali barang-barang antik.

Pemerintah Daerah Tingkat II Sikka, di masa Bupati Sikka Drs. Dan Woda Palle, memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan Jong Dobo dengan membuka jalan raya ke situs Jong Dobo. Juga di masa Bupati Drs.Paulus Moa karena menyadari keberadaan Jong Dobo sebagai sebuah aset Sikka ke depan.

Doeloe, di tempatnya di tengah hutan, selain Jong Dobo, dalam onggokan batu-batu itu juga terdapat sebuah kumbang kecil dengan lebar mulut sekitar 10 Cm dan tinggi 25 Cm. Dewasa ini, sebagian mulutnya sudah pecah dan disimpan di kampung lain. Tidak jelas mengapa demikian. Selain di Dusun Dobo, konon, di tempat lain juga terdapat barang-barang perunggu.




Dicuplik dari buku 'Pelangi Sikka'-Michael Beding dan Indah Lestari Beding

Tidak ada komentar: